banner 1080x600

OJK Sebut Stabilitas Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan Tetap Terjaga Stabil.

Kepala Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman nilai stabilitas kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan tetap terjaga stabil
banner 120x600

 

Makassar, zona redaksi.id — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai, stabilitas kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan tetap terjaga stabil. Ini didukung kinerja intermediasi yang kontributif dan profil risiko yang terjaga.

Kepala Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, di Makassar, Senin (10/2), mengungkapkan, di tengah berbagai dinamika ekonomi, sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan terus berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Dikatakan, sektor perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan tetap berada pada kondisi stabil dan tumbuh positif pada posisi Desember 2024 (yoy). Meski laju pertumbuhannya melandai jika dibandingkan periode Desember 2023. Total aset perbankan tumbuh sebesar 5,88 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp203,47 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,64 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp133,59 triliun. DPK di Provinsi Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 61,74 persen.Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 4,23 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp164,29 triliun. Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 54,20 persen. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,24 persen.Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 125,23 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,70 persen.

Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Desember 2024. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 22,24 persen (yoy) menjadi Rp17,82 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 18,96 persen menjadi Rp12,15 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 19,82 persen (yoy) menjadi Rp14,21 triliun.Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 116,97 persen dengan tingkat NPF pada level 2,11 persen.

Kredit usaha mikro mendominasi penyaluran Kredit UMKM Realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh sebesar 1,98 persen (yoy) menjadi Rp61,52 triliun dengan share sebesar 38,19 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Provinsi Sulawesi Selatan.

Penyaluran kredit UMKM di Sulsel di dominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp34,34 triliun dengan share sebesar 55,81 persen dari total kredit UMKM. Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 910.178 debitur.

Perkembangan Pasar ModalTotal SID (single investor identification) investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Selatan pada posisi Desember 2024 mencapai 400.517 SID atau tumbuh sebesar 25,68 persen (yoy). Dari total investor pasar modal tersebut, yang terbanyak adalah investor reksa dana mencapai 382.599 SID atau tumbuh sebesar 26,12 persen (yoy).

Adapun nilai transaksi saham di Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan Desember 2024 sebesar Rp22,64 triliun, nilai ini meningkat 20,19 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Begitu pula pada sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), juga mengalami pertumbuhan positif. Pada sektor PPDP, premi perasuransian pada posisi November 2024 masih menunjukkan adanya pertumbuhan total premi asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 1,71 persen dengan nominal mencapai dan 11,91 persen.

Pertumbuhan premi yang positif mencerminkan adanya peningkatan kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap asuransi sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang lebih baik. Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per November 2024 tumbuh sebesar 4,94 persen menjadi Rp1,61 triliun.

Pada perusahaan penjaminan, total penjaminan juga tumbuh 5,88 persen menjadi Rp738 miliar.Untuk lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) di Sulawesi Selatan pada posisi November 2024 (yoy) juga menunjukkan kinerja positif.Kinerja perusahaan pembiayaan mampu tumbuh positif, tercermin dari total piutang pembiayaan yang tumbuh 9,71 persen menjadi Rp18,95 triliun.

Begitu pula dengan total pinjaman yang disalurkan pada perusahaan pergadaian tumbuh 27,78 persen mencapai Rp7,47 triliun dan outstanding pinjaman pada fintech peer to peer lending yang tumbuh sebesar 49,04 persen menjadi Rp1,73 triliun dengan tingkat wanprestasi yang terjaga yaitu sebesar 1,57 persen.Di sisi lain perusahaan modal ventura masih menghadapi tantangan, hal ini tercermin dari total pembiayaan modal ventura yang terkontraksi sebesar -2,48 persen.

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan KonsumenSejak Januari hingga Desember 2024, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat bersama Lembaga Jasa Keuangan telah melaksanakan total 1.799 kegiatan edukasi kepada masyarakat.Kegiatan ini mencakup berbagai bentuk pelaksanaan, seperti sosialisasi, training of trainers, workshop, dan program edukasi lainnya, dengan fokus utama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

”Kegiatan ini berhasil menjangkau sebanyak 972.295 peserta yang berasal dari berbagai kelompok, termasuk masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, perempuan, dan tenaga kerja di berbagai sektor,” kata Darwisman.

Antusiasme besar juga ditunjukkan pelajar dan mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam program ini. Kegiatan edukasi ini menjadi wujud nyata komitmen OJK dalam mendukung terciptanya masyarakat yang melek keuangan serta mampu mengakses layanan keuangan secara bijak.Tidak hanya itu, upaya ini juga memberikan manfaat langsung kepada pelaku UMKM melalui pelatihan cakap keuangan, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.Selain melaksanakan kegiatan edukasi dan sosialisasi keuangan sebagaimana dimaksud, Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat juga telah mencanangkan Program Agen Literasi.

Program ini bertujuan membekali pemuda di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan pengetahuan yang komprehensif tentang sektor jasa keuangan. Sehingga mereka dapat menjadi perpanjangan tangan OJK dalam melaksanakan edukasi dan sosialisasi keuangan kepada masyarakat.

Melalui program ini, diharapkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dapat meningkat.Terkait layanan konsumen, sejak Januari sampai Desember 2024 terdapat 480 layanan konsumen yang terdiri dari 205 penerimaan informasi, 151 pemberian informasi, dan 124 layanan pengaduan.Dari total layanan konsumen tersebut, sebanyak 315 layanan terkait perbankan, 126 layanan terkait perusahaan pembiayaan, 15 layanan Non LJK, 11 layanan terkait asuransi, 9 layanan terkait fintech, 2 dana pensiun, 1 terkait pasar modal, dan 1 terkait pergadaian. Sedangkan, untuk SLIK sejak Januari hingga 31 Desember 2024 terdapat 9.374 layanan.

Program Perluasan Akses Keuangan Dengan Pendekatan Potensi Unggulan Daerah Sulawesi Selatan memiliki berbagai potensi unggulan yang tersebar di 24 kota/kabupaten di mana dapat kita lihat bahwa komoditas pada sektor pertaniaan, perikanan dan peternakan.

Dengan potensi unggulan daerah ini, maka OJK optimis sektor jasa keuangan dapat berkontribusi dalam mendukung program makan bergizi gratis secara langsung akan meningkatkan kebutuhan terhadap sektor pertanian, peternakan dan perikanan khususnya pada komoditas pangan utama.

 

 

 

 

banner 1600x399

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *