Makassar,zona redaksi.id — Menyusul maraknya kasus keracunan makanan berbasis gizi (MBG) di sejumlah daerah di Pulau Jawa, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar menegaskan, langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi di Wilayah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, menyampaikan bahwa upaya pencegahan dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk Badan POM, Dinas Ketahanan Pangan, serta dukungan Satgas hingga Kantor Pelayanan Gizi (KPPG) di Makassar.
“Ini tugas bersama dari Badan POM, juga dari Dinkes, dari Ketapang juga tentu bersama-sama untuk ada Satgasnya kan. Termasuk sudah ada KPPG-nya di Makassar,” jelas Nursaidah, Kamis (12/9/2025).
Ia menjelaskan, dapur gizi di sekolah maupun penyedia makanan sudah dilengkapi tenaga pengawas.
“Dapur gizi itu sudah ada tenaga pengawasnya, masing-masing ada tiga, yaitu tenaga gizi, tenaga sarjana penggerak, dan pengawas langsung,” paparnya.
Nursaidah menilai faktor utama yang menyebabkan keracunan adalah persoalan higienitas dari makanan itu sendiri.
“Mungkin itu persoalan higienis ya. Kalau makanannya basi, ada kemungkinan bakteri, E.coli, atau virus yang bisa menyebabkan keracunan,” bebernya.
Pihaknya juga berkomitmen melakukan tindak lanjut bila ditemukan kasus serupa di Kota Makassar.
“Tetap kami juga akan membantu, melihat, dan setiap ada hal-hal seperti itu, pasti kita akan tindak lanjuti. In Syaa Allah,” imbuhnya.
Nursaidah pun mengimbau masyarakat, khususnya penyedia makanan untuk selalu menjaga kualitas makanan yang diberikan kepada para pelajar.
“Agar dijaga kebersihannya, higienisnya, sanitasinya, semuanya. Terutama oleh penjaga makanan atau pihak yang memberikan,” pungkasnya. (*)