Makassar, zona redaksi.id — Upaya Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Sosial Kota Makassar dalam menangani persoalan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal gepeng) kini memasuki babak baru.
Sebuah kawasan di Barombong disiapkan sebagai Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang akan difungsikan sebagai pusat pembinaan dan pelatihan bagi mereka yang selama ini hidup di jalanan.Langkah ini diambil karena selama ini penanganan anjal gepeng hanya bersifat sementara.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, mengakui bahwa tempat penampungan yang tersedia tidak mampu memberikan dampak jangka panjang.
“Anak-anak ditangkap hari ini, besoknya sudah kembali ke jalan. Tidak ada efek jera,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Ia menilai bahwa pendekatan tersebut tidak mampu memutus mata rantai kehidupan jalanan. Untuk itu, Pemkot Makassar mengadopsi model dari Kota Surabaya yang telah sukses mengembangkan Liponsos dengan fasilitas pelatihan.
“Di Surabaya, mereka dibina layaknya di pesantren. Ada pelatihan keterampilan, seperti membuat spanduk. Setelah itu mereka dilepas dengan bekal untuk hidup mandiri,” jelasnya.
Sebagai tahap awal, Pemkot Makassar menyewa lahan seluas lebih dari 1.000 meter persegi di kawasan Barombong.Lokasi tersebut sudah dilengkapi dengan bangunan layak huni, ruang tidur, dan fasilitas olahraga. Anggaran sewa telah dialokasikan dalam APBD Perubahan tahun ini.Liponsos ini nantinya tidak hanya menjadi tempat penampungan, tetapi juga sebagai pusat rehabilitasi sosial.Para penghuni akan diasramakan dan dibekali keterampilan yang relevan agar siap kembali ke masyarakat.
“Pak Wali sudah siapkan lokasi sewaan untuk satu tahun ke depan. Sementara kita akan mulai cari lahan dan anggaran pembangunan gedung permanen,” pungkas Andi Bukti.