Makassar,zona redaksi.id— Upaya menekan angka pernikahan pada anak, TP PKK Kota Makassar melalui Pokja I menggelar kegiatan sosialisasi Cegah Perkawinan Anak, berlangsung di Auditorium PKK, Selasa (16/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh para kader PKK Tingkat Kelurahan, dan dibuka langsung oleh Ketua Pokja I TP PKK Kota Makassar, Hj. Siti Syahriati A. Syahrum.
Dalam sambutannya, Siti Syahriati mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pernikahan anak.
“Kami ingin perkawinan anak tidak ada lagi di Makassar yang tentunya membawa dampak besar terhadap kesehatan fisik dan mental anak,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga hak anak atas pendidikan dan kesejahteraan agar tumbuh dan berkembang secara optimal, memenuhi haknya, serta memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.
“pencegahan perkawinan anak juga sejalan dengan upaya melindungi anak dari kekerasan dan eksploitasi. Termasuk menurunkan angka kematian bayi dan mencegah stunting di Kota Makassar,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap melalui kegiatan ini kader PKK menjadi penggerak dalam menyuarakan pencegahan perkawinan anak di lingkungannya masing-masing. “Dengan begitu, masyarakat lebih memahami risiko dan berusaha melindungi anak-anaknya,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes, hadir sebagai narasumber. Ia menyampaikan materi mengenai dampak pernikahan anak terhadap kesehatan reproduksi.
Menurut dr. Nursaidah, perempuan lebih banyak menanggung risiko buruk ketika menikah di usia anak. Risiko tersebut antara lain masalah kesehatan fisik, gangguan mental, potensi kekerasan dalam rumah tangga, hingga keterpurukan ekonomi keluarga.
“Anak yang lahir dari orang tua yang menikah di usia dini sangat berisiko mengalami masalah kesehatan dan stunting. Hal ini tentu berdampak pada kualitas generasi masa depan,” ujarnya.
“Kader PKK harus aktif menyosialisasikan pentingnya pencegahan perkawinan anak. Dengan kerja bersama, kita bisa menekan kasus-kasus ini dan melindungi generasi penerus,” harap Nursaidah.
Melalui kegiatan ini, TP PKK Makassar berharap para kader PKK dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Edukasi dari tingkat keluarga diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif dalam mencegah perkawinan anak. (*)