banner 2048x511

GPM serentak Sesulsel, Kadis Ketapang: Bukti Kehadiran Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

banner 120x600

 

Makassar, zona redaksi.id: Pemerintah Provinsi Sulsel terus melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 24 kabupaten kota se Sulsel yang dipusatkan di di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel, Selasa, 14 Januari 2025.

Kepala Dinas Ketapang Sulsel, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, kegiatan GPM ini yang pertama di indonesia dan serentak di 24 Kabupaten Kota untuk memotivasi seluruh pihak terkait dalam mengawal program ini berjalan baik dan lancar.

“Kita mengawali tahun dengan melakukan GPM dan ini kata Bapanas adalah pertama di Indonesia secara serentak, ini merupakan hal baik untuk memotivasi teman Kabupaten Kota dalam menjaga ritme kita, bahwa tahun lalu kita sudah lakukan 622 kali GPM, sehingga menjadi yang terbaik dengan mendapatkan apresiasi dari Bapanas dengan inovasi terbaik tingkat nasional, tradisi ini kita pertahankan tidak hanya Sulsel tapi bagaimana memastikan dan memaksimalkan keterjangkauan,ucap, Arsjad.

GPM Menjadi bukti kehadiran Pemerintah dalm setiap kondisi masyarakat.

“Melalui kegiatan ini kita ingin pastikan Pemerintah hadir dalam kondisi apapun untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat secara aman dan terjangkau, apa lagi dalam GPM harga lebih murah selisih bisa Rp 1.000 sampai Rp 5000. Alhamdulillah apa yang dilakukan didukung Pak Gubernur,”tuturnya.

Mantan PJ Sekda Provinsi Sulsel ini menambahkan, untuk bulan ini akan dilaksanakan GPM sebanyak 53 kali.

“Ini juga merupakan bagian dari program kerja 60 hari bapak PJ Gubernur, kedepan kita agendakan 53 kali pelaksanaan GPM,kita harap bisa terlampaui dengan dukungan semua pihak,”tutupnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry yang meluncurkan GPM perdana di Indonesia untuk tahun 2025 mengaku, melalui GPM ini diharapkan mampu melindungi produsen (petani/ peternak/ kelompok tani/gabungan kelompok tani/ distributor/pemasok/pelaku usaha pangan yang memproduksi atau menyediakan komoditas pangan pokok), serta menjaga keterjangkauan konsumen terhadap pangan. Sebab, salah satu kunci terkendalinya inflasi adalah dengan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

“Ini saling menguntungkan, supaya petani kita juga semakin bersemangat menanam karena dapat harga yang layak. Konsumen juga begitu. Saya berharap Sulsel dapat menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia dalam penanganan inflasi,” terangnya.

Lebih jauh, Prof Fadjry Djufry menyoroti kondisi pertanian di Sulsel. Ia menilai, Sulsel dengan tipe curah hujan yang ada bisa menanam sepanjang tahun. Oleh karena itu, ia sangat optimistis Sulsel dengan sinergi dan kolaborasi kerja bersama dapat menjadi contoh semua komoditi, bukan hanya padi.

Adapun daerah yang mengalami puso akibat bencana hidrometeorologi, lanjut Prof Fadjry Djufry, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama-sama bisa segera memperbaiki infrastruktur terutama pengairan.

“Demikian juga bantuan kepada petani berupa pupuk dengan penyaluran langsung ke petani. Hal ini dengan harapan capaian mencapai swasembada pangan,” imbuhnya.

banner 1600x399

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *