banner 2048x511

Setiap Hari Bisa Jadi Hari Didatangi Bupati, ASN Takalar Kian Disiplin

Bupati Daeng Manye rutin melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), puskesmas, kantor kecamatan hingga kantor desa. Kunjungan tersebut tidak dijadwalkan, tidak diberi aba-aba, dan sering kali dilakukan secara langsung tanpa protokoler
banner 120x600

Takalar, zona redaksi.id – Dalam upaya membangun budaya kerja yang disiplin dan bertanggung jawab di lingkungan pemerintahan, Bupati Takalar Mohammad Firdaus Daeng Manye menerapkan pendekatan unik yang penuh kejutan namun berdampak signifikan.

Melalui strategi yang dikenal sebagai “working around”, Bupati Daeng Manye rutin melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), puskesmas, kantor kecamatan hingga kantor desa. Kunjungan tersebut tidak dijadwalkan, tidak diberi aba-aba, dan sering kali dilakukan secara langsung tanpa protokoler. Seperti hari ini, Daeng Manye melakukan kunjungan tiba-tiba ke Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kab Takalar untuk melihat langsung kedisiplinan ASN di kantor tersebut.

“Setiap hari bisa jadi hari didatangi Bupati,” ungkap seorang ASN yang enggan disebutkan namanya. “Jadi kami semua harus selalu siap.”

Dalam kunjungannya, Daeng Manye tidak hanya memantau kehadiran atau pelayanan, tetapi juga berdialog langsung dengan pegawai, mengecek sarana dan prasarana kerja, dan memastikan pelayanan publik berjalan sebagaimana mestinya.

Tak hanya di lapangan, pemantauan kehadiran ASN juga dilakukan secara digital. Sistem absensi online yang terhubung internet dipantau langsung oleh Bupati setiap harinya. Bila ada OPD dengan tingkat kehadiran atau kepulangan di bawah 80%, maka pimpinan OPD tersebut akan langsung dikonfirmasi dan diberi peringatan dalam bentuk label “merah”.

Hasil dari pendekatan ini tidak main-main. Berdasarkan data internal, terjadi peningkatan signifikan:

1. Rata-rata kehadiran ASN naik dari 72% menjadi 91%

2. Kepuasan publik terhadap layanan meningkat dari 68% menjadi 84%

3. Jumlah laporan pengaduan ASN turun drastis dari 43 laporan per bulan menjadi 12

4. Jumlah OPD dengan label “merah” berkurang dari 8 menjadi hanya 2

“Pendekatan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi membangun kesadaran. ASN kita jadi lebih siap, lebih bertanggung jawab, dan lebih peduli terhadap pekerjaan mereka,” jelas Daeng Manye.

Metode kontrol yang humanis ini secara perlahan mulai mengubah wajah birokrasi di Takalar. ASN tidak lagi bekerja karena tekanan, melainkan karena merasa hadirnya pemimpin yang benar-benar memantau dan peduli.

Bupati berharap budaya disiplin ini terus tumbuh sebagai bagian dari perubahan besar menuju Takalar yang lebih profesional, berdaya saing, dan berorientasi pelayanan

banner 1600x399

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *